Kataku terhenti untuk waktu tertentu,dimana aku penjarakan pikiran-pikiran dikepalaku.
Bukankah aku delusi yang terlalu lama?
Pada arena dimana kakiku berpijak aku memilih menjadi diriku, tersenyum getir menangkap figur optik yang berdiri serupa lukisan Van Gogh yang tergantung pada dinding galleri. Dingin. Tapi menghangatkan.
Imaji siapa yang membuat jalan hidup seindah ini ?
Skenario siapa yang membuat mimpi gila ini semakin menjadi ?
Haru yang membuat awan menangis aku tak pernah memintanya. Hanya saja,
Akankah aku baik-baik saja jika terus seperti ini.
Ia adalah ketidakmungkinan,
Dan sajakku tak pernah cukup menuliskannya.
Untuk Ia, akan selalu ada pinta yang takkan lekang yang selalu menjadi bagian dari hening doaku.
Terimakasih membuatku jatuh cinta terlalu lama telah kutuliskan sebuah bait sepeninggalku, kenalilah makna kiasan kaku dari perjalanan yang mulai terlupa.
Karena setelah keramaian pergi, tawa,tangis, cinta tak kan kau temui disana.
Lalu yang tersisa hanya jejak-jejak luka,
Selamat tinggal cinta pertama.
Pernah dipublis untuk lomba Tulis.me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar